Setiap pelaku usaha dituntut untuk memahami akuntansi perusahaan jual beli. Tujuannya adalah supaya dapat mencatat jurnal pembelian serta penjualan secara tepat. Apalagi, mengingat setiap perusahaan dagang melakukan transaksi jual beli dalam skala kecil maupun besar secara berkesinambungan.
Hanya saja, dalam proses jual beli tidak semua transaksi konsumen dilakukan dengan metode pembayaran tunai. Karena pastinya ada konsumen yang membayar secara kredit, khususnya pelanggan setia.
Setiap transaksi jual beli tersebut harus dicatat secara detail untuk memudahkan proses pembuatan laporan keuangan atau pembukuan pada akhir periode. Oleh sebab itulah, perlu dilakukan pencatatan jurnal akuntansi perusahaan, meliputi pembelian dan penjualan.
Pengertian Akuntansi Perusahaan Jual Beli
Secara umum, akuntansi perusahaan mengacu pada proses pencatatan transaksi usaha. Sehingga pemilik bisnis lebih mudah memantau berbagai siklus akuntansi, termasuk laporan arus kas, laporan keuangan, laporan laba rugi, dan laporan lain yang terjadi di perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Pada dasarnya, akuntansi perusahaan terdiri dari beberapa jenis, dua diantaranya adalah akuntansi penjualan dan akuntansi pembelian. Sementara itu, perbedaan jurnal penjualan dan pembelian dapat dilihat di bawah ini:
- Jurnal Penjualan : Digunakan untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi penjualan, baik itu tunai maupun kredit.
- Jurnal Pembelian : Untuk mencatat semua kegiatan transaksi pembelian barang secara kredit atau menimbulkan kewajiban (utang) pada supplier.
Format Jurnal Akuntansi Penjualan dan Pembelian
Sebenarnya, format pencatatan jurnal akuntansi jual beli bisa disesuaikan dengan prosedur umum maupun disesuaikan operasional perusahaan. Berikut adalah format jurnal akuntansi pembelian dan penjualan yang dapat dijadikan sebagai panduan bagi pemula:
Nama Perusahaan Jurnal Pembelian Periode . . . |
|||||
DEBIT |
KREDIT |
||||
Tanggal |
Keterangan |
Referensi |
Pembelian |
Serba – Serbi |
Utang Dagang |
Referensi |
Akun |
Jumlah |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
Penjelasan untuk kolom-kolom di atas ada di bawah ini:
- Pencatatan waktu transaksi jurnal pembelian dan kredit perusahaan.
- Mencatat nama supplier / kreditur yang melakukan transaksi pembelian produk secara kredit.
- Kolom check list untuk menunjukkan saldo yang dicatat di buku besar.
- Mencatat saldo pembelian produk.
- Pencatatan nomor kode akun atau rekening untuk proses pemindahbukuan.
- Kolom mencatat pembelian kredit selain produk, contohnya membeli perlengkapan atau peralatan.
- Pencatatan jumlah utang dagang yang dilakukan secara kredit.
Komponen Komponen Jurnal Akuntansi Penjualan dan Pembelian
Dalam mencatat akuntansi perusahaan jual beli, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Di bawah ini adalah komponen-komponen yang harus ada dalam jurnal akuntansi beserta contohnya:
Jurnal Pembelian Persediaan Kredit
Saat perusahaan membeli persediaan, maka akun persediaan akan didebitkan sedangkan akun kas (utang usaha) masuk dalam kredit. Contoh jurnal pembelian perusahaan seperti di bawah ini:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
1 Januari | Persediaan | Rp7.000.000 | |
Utang Usaha | Rp1.000.000 |
Jurnal Pengembalian Pembelian
Apabila persediaan terindikasi mengalami kerusakan, perusahaan dapat mengembalikan pembelian dengan melakukan pencatatan jurnal seperti di bawah ini:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
1 Januari | Utang Usaha | Rp3.100.000 | |
Persediaan | Rp3.100.000 |
Transaksi Pembelian
Jika sebuah badan usaha ingin melunasi utang pembelian, maka nilai diskon dikreditkan di akun persediaan. Dalam hal ini, terdapat termin pembayaran yang dilakukan secara kredit, yaitu: 2/10, n/30.
Termin 2/10, n/30 adalah saat pelunasan dilakukan pada jangka waktu sepuluh hari, maka pembeli mendapatkan diskon 2%. Sedangkan jika pembeli melunasinya dalam kurun waktu 30 hari, pembeli dikenakan denda keterlambatan.
Jadi, jika PT. Abadi Jaya melunasi utang di hari kelima, maka mendapatkan diskon 2% atau senilai Rp78.000.
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
1 Januari | Utang Usaha | Rp3.900.000 | |
Kas | Rp3.822.000 | ||
Persediaan | Rp78.000 |
Biaya Distribusi Pembelian
Apabila terdapat biaya angkut distribusi yang perlu dibayarkan, maka dibebankan (debit) di akun persediaan. Pencatatan jurnalnya adalah:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
1 Januari | Persediaan | Rp800.000 | |
Kas | Rp800.0000 |
Cara Mencatat Jurnal Akuntansi Perusahaan Jual Beli
Pencatatan jurnal beli harus dilakukan sesuai kaidah akuntansi yang baik dan benar untuk memudahkan proses pengecekan saat melakukan pembukuan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Tahap Tahap Mencatat Jurnal Pembelian
Proses pencatatan jurnal akuntansi pembelian dapat dilihat di bawah ini:
- Pembelian barang dagang dan lainya secara tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran. Sedangkan pembelian kredit dicatat pada debit akun pembelian serta kredit akun utang dagang. Jika transaksi terjadi secara berulang, Anda dapat menyediakan kolom khusus pembelian.
- Transaksi pembelian barang dengan metode pembayaran kredit, seperti peralatan dan perlengkapan produksi akan dicatat di kolom debit. Apabila transaksi berlangsung berulang, Anda bisa menambahkan kolom khusus.
- Pembelian barang yang sifatnya tidak berulang, maka tidak perlu membuat kolom khusus. Anda cukup memasukkannya di kolom serba-serbi.
2. Tahap Tahap Mencatat Jurnal Penjualan
Pencatatan jurnal penjualan bisa mengikuti cara berikut:
- Jurnal penjualan khusus untuk mencatat piutang. Oleh sebab itu, penjualan tunai tidak akan dicatat.
- Informasi mengenai saldo yang tercatat pada buku besar umum, maka bisa dilihat pada jurnal penjualan.
Contoh Jurnal Akuntansi Perusahaan Dagang
Bagi pelaku usaha yang masih merasa bingung dalam menyusun jurnal akuntansi perusahaan jual beli, maka contoh berikut bisa dijadikan acuan:
1) Contoh Jurnal Penjualan
Contoh akuntansi penjualan perusahaan dagang bisa dilihat pada tabel berikut:
PT. LOKA LOKA JURNAL PENJUALAN PERIODE DESEMBER 2022 |
||||||
Syarat |
Ref |
Debit |
Kredit |
|||
Piutang |
Penjualan |
|||||
1 / 15, n / 25 |
Rp3.000.000 |
Rp3.000.000 |
||||
2 / 15, n / 25 |
Rp2.000.000 |
Rp2.000.000 |
||||
2 / 15, n / 25 |
Rp450.000 |
Rp450.000 |
||||
2 / 15, n / 25 |
Rp7.000.000 |
Rp7.000.000 |
||||
1 / 15, n / 25 |
Rp5.000.000 |
Rp5.000.000 |
||||
1 / 15, n / 25 |
Rp500.000 |
Rp500.000 |
||||
2 / 15, n / 25 |
Rp2.100.000 |
Rp2.100.000 |
||||
1 / 15, n / 25 |
Rp6.000.000 |
Rp6.000.000 |
||||
1 / 15, n /25 |
Rp820.000 |
Rp820.000 |
||||
SALDO TOTAL |
Rp26.870.000 |
Rp26.870.000 |
2) Contoh Jurnal Pembelian
PT. SAWO SEJAHTERA JURNAL PEMBELIAN PERIODE DESEMBER 2022 |
|||||||
Tanggal |
Ket |
Ref |
Debit |
Kredit |
|||
Pembelian |
Serba Serbi |
Utang Dagang |
|||||
Ref |
Akun |
Jumlah |
|||||
1/11 |
PT. XXX |
Rp1.000.000 |
Rp1.000.000 |
||||
5/11 |
PT. ZZZ |
Rp3.000.000 |
Rp3.000.000 |
||||
PT. QQQ |
Rp400.000 |
Rp400.000 |
|||||
10/11 |
PT. SSS |
Rp700.000 |
Rp700.000 |
||||
PT. VVV |
Rp1.700.000 |
Rp1.700.000 |
|||||
PT. NNN |
Rp5.000.000 |
Rp5.000.000 |
|||||
15/11 |
PT. AAA |
111 |
AMD |
Rp450.000 |
Rp450.000 |
||
PT. TTT |
Rp810.000 |
Rp810.000 |
|||||
PT. RRR |
Rp2.600.000 |
Rp2.600.000 |
|||||
19/11 |
PT. OOO |
222 |
AMD |
Rp450.000 |
Rp450.000 |
||
21/11 |
PT. UUU |
Rp3.500.000 |
Rp3.500.000 |
||||
23/11 |
PT. YYY |
Rp2.200.000 |
Rp2.200.000 |
||||
Rp20.910.000 |
Rp900.000 |
Rp21.810.000 |
|||||
SALDO TOTAL |
Debit |
Kredit |
|||||
Rp21.810.000 |
Rp21.810.000 |
Untuk menyusun jurnal pembelian, Anda bisa menjadikan contoh di bawah ini sebagai referensi:
Memahami prosedur dan langkah-langkah pencatatan akuntansi perusahaan jual beli memang sangat krusial bagi para pelaku bisnis. Karena dengan begitu, maka pebisnis bisa lebih mudah mengawasi setiap transaksi yang terjadi. Sehingga kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan secara stabil.